Sesungguhnya Al Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia

Khutbah Jum’at, 07 Ramadhan 1443 H / 08 April 2022 M

Sesungguhnya Al Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْقُرْآنَ شِفَاءً لِلْمُؤْمِنِينَ، وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ، وَرَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ ‌مُبَارَكٌ ‌فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)([1])

Para shaimin : sesungguhnya Al Quran merupakan kitab yang mulia, yang diturunkan oleh Allah pada bulan yang mulia, Allah berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ ‌الْقُرْآنُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran” (Al Baqarah 2 : 185). Sifat mulia disematkan oleh Allah kepadanya, yang menunjukkan kemuliaan dan kehormatan kedudukannya, disebutkan dalam  firman-Nya :

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ* فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ

“sesungguhnya Al Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh)” (Al Waqi’ah 56 : 77-78), diturunkan oleh Allah :

بِلِسَانٍ ‌عَرَبِيٍّ ‌مُبِينٍ

“dengan bahasa Arab yang jelas” (As Syu’ara’ 26 : 195). Siapa yang rajin membacanya, maka Bahasa Arabnya akan lebih kuat, kemampuan retorikanya akan meningkat, karena Al Quran jelas bahasanya dan rapi susunannya, Allah Swt berfirman :

كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ

“(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” (Hud 11 : 1). Itulah Al Quran yang dimuliakan oleh Yang Maha Pengasih, dan dijaga dari kelebihan dan kekurangan (Tafsir Al Baghawi 4/135) :

وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ* لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

“Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji” (Fusshilat 41 : 41-42). Itulah Kalamullah, orang yang membacanya akan mendapatkan pahala yang besar dan orang yang berpengang teguh dengannya akan ditunjukkan pada jalan yang lurus, Allah Swt berfirman :

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (Al Isra’ 17 : 9)

Jadi, Al Quran -wahai hamba Allah-  merupakan ruh yang mengalir pada hati orang-orang yang  mendapatkan petunjuk, atau cahaya penerang mata hati orang-orang mukmin, dengannya hati mereka menjadi hidup dan akal mereka menjadi terterangi, Allah Swt berfirman :

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami” (As Syura 42 : 52). Orang-orang yang beriman berpegang dengan petunjuknya, berbuat sesuai ayat muhkamnya, percaya dengan ayat mutasyabihnya, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, serta tidak membahasnya tanpa ilmu, Allah Swt berfirman :

وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal” (Ali Imran 3 : 7)

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang membaca kitab-Mu dengan penghayatan, melihat maknanya dengan perhatian penuh, sehingga semakin bertambah ketakutan dan pengagungan kepada-Mu, bertambah cinta dan penghormatan kepada kitab-Mu, pada hukum-hukumnya lebih tekun mengamalkan dan mengajarkannya, dan berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi dan rasul-Mu Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan agar ditaati, sebagai pengamalan atas firman-Mu : “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59)

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ، هُدًى وَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى الْمَبْعُوثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Para shaimin yang rajin membaca kitabullah : Jibril AS telah menjumpai Nabi Saw :

فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ ‌رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ

“Setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan Al Quran” (Muttafaq ‘Alaih). Maka akan terasa indah, bila kita berkumpul dengan anak-anak kita di hadapan hidangan Al Quran, saling mempelajari ayat-ayat mulia, memahami artinya yang indah, menikmati Bahasa arabnya yang fasih, sehingga malaikat memayungi kita, rahmat diturunkan kepada kita, dan Allah menyebutkan kita dihadapan malaikat yang ada di sisi-Nya, serta rumah-rumah kita di bulan Ramadhan menjadi taman-taman surga yang dipenuhi ketaatan kepada Yang Maha Penyayang, sehingga kita mendapatkan rahmat, ampunan dan syafaat Al Quran, Rasulullah Saw bersabda :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا ‌لِصَاحِبِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Bacalah Al Quran, sebab ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)nya” (Muslim 804 dan Syu’bul Iman 1827). Dalam sabdanya :

فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ ‌الْقُرْآنُ… فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ، وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ

“Aku adalah temanmu, Al Quran…..Lalu kerajaan diberikan di tangan kanannya, keabadian di tangan kirinya, serta diletakkan mahkota kewibawaan di kepalanya” (Ahmad 22950)

هَذَا وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى خَيْرِ الْأَنَامِ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لِهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى، وَصِفَاتِكَ الْعُلْيَا، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ الْعَظِيمَ رَبِيعَ قُلُوبِنَا، وَنُورَ صُدُورِنَا. اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الْإِمَارَاتِ قِيَادَتَهَا وَشَعْبَهَا، وَبَرَّهَا وَبَحْرَهَا، وَأَرْضَهَا وَسَمَاءَهَا، ‌مِنْ ‌شَرِّ ‌كُلِّ ‌ذِي ‌شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ دَوْلَةَ الْإِمَارَاتِ بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا، سَخَاءً رَخَاءً، وَاحْفَظْهَا بِحِفْظِكَ، وَاحْرُسْهَا بِرِعَايَتِكَ، وَأَدِمِ الِاسْتِقْرَارَ عَلَيْهَا.اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ، وَشَفِّعْهُمْ فِي أَهْلِهِمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا شَهْرَ رَمَضَانَ، شَهْرَ مَغْفِرَةٍ وَرِضْوَانٍ، وَأَعِنَّا فِيهِ عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ


([1]) الأنعام: 155.

Diterbitkan oleh latape2003

Berbagi ilmu yang didapat, agar para sahabat menjadi tertambat pada ajaran syariat

Tinggalkan komentar